cinta yang hakiki
Mengenai Saya
- Fatimatus Sholikah D.W.
- Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni. IAIN SURAKARTA ADS (Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Kategories
Minggu, 24 Januari 2016
Bersyukur
Bersyukur saat terjatuh dan terpuruk. Alhamdulillah, segala ujian itu butuh usaha dan do'a dalam menyikapinya. Mungkin terkadang ujian juga membuat kita kehilangan arah. Arah yang mengantarkan kebahagiaan. Aku yakin di setiap ujian akan ada hikmahnya. Walau kehidupan yang heterogen membuat kita lebih bijaksana dalam menyikapi. bersyukur karena masalah yang mendewasakan, bersyukur dikala jauh dari dunia dekat dengan akhirat, dan bersyukur tidak dibodohi oleh arus zaman. bersyukur pula terselamatkan dari apapun yang ku tak mampu memikulnya, karena aku yakin pemberian Allah itu wujud aku mampu memikulnya. ~BERSYUKUR~
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni.
IAIN SURAKARTA ADS
(Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Minggu, 09 November 2014
Manajemen Hati
Siapakah yang tak nampak itu? Dan bagaimana caranya supaya bisa
menjadi nampak? Banyak kisah menjadi cerita hingga terbukti telah nyata. Ibarat
ketika kita ditanya “bagaimana kabarnya?” Alhamdulillah baik.. coba tanyakan
kembali, ah yang benar? Meskipun keadaan kamu lagi terpuruk engkaupun akan
mengatakan baik. Nah, artinya apa yang dikatakan itu tak selamanya sesuai
dengan hati yang tak nampak. Itulah yang tak nampak itu ialah hati. Hati itu
yang tahu hanya pemiliknya dan yang memberi hati tersebut. Hati itu adalah raja
dan tubuh itu adalah pasukannya, bisa diartikan jika rajanya baik maka
pasukannya akan baik begitu juga dengan sebaliknya ketika rajanya buruk maka
pasukannyapun juga akan buruk. Semoga raja yaitu hati kita bisa diposisikan
dengan apa yang kamu miliki.
Kalau kita bisa mengetahui secara
langsung bahwasanya apa yang kita ucapkan adalah atas proses dari hati dan
fikiran kita. Suasana hati sangat mudah diketahui dari setiap sikap yang
nampak. Hati bisa menjadi kotor bisa juga menjadi bersih. Oleh karena itu,
ketika hati mulai kotor berusahalah untuk membersihkannya agar kotoran itu
tidak membandel, bayangkan saja ketika kotoran tidaks segera dibersihkan, maka
yang terjadi kotoran itu akan segera bertambah menjadi yang lebih banyak.
Kalian semuanya tentu nggak mau kan?
Suatu saat setiap diri akan merasakan
pemberontakan antara logika dan hati. Ketika keduanya tak bisa menyatu , maka hati
kecil tak akan bisa dibohongin meskipun sebenarnya yang ditampakkan adalah
lawan dari hati kecil. Memanaje hati itu adalah mengatur, menata dan
mengendalikan hati agar senantiasa tetap di jalan-Nya. Rasanya sangat pahit sekali
ketika kita telah gagal memaneje hati terasa kita telah melanggar apa yang tidak
disukai-Nya. Tersadar kita menyesal akan yang telah dilakukan. Teori tak lagi
mendukung itulah terkadang kondisi yang sesungguhnya telah menjadikan kita
terlupa akan semuanya meskipun di dalam kondisi sadar kita masih melakukan hal
yang sekiranya tak selaras antara hati dan logika fikir yang kita miliki.
Sobat, inilah saat kita tak lagi bisa
menjawab dari setiap kerisauan hati yang terjadi. Hanyalah kita yang menanti
sebuah jawaban, apakah hikmah dari semua ini? Do’a yang terpanjatkan agar hati
menjadi bersih adalah sebuah harapan, namun sekali lagi manusia terkadang
selalu kambuh tuk mengotorinya kembali. Ketika kotor sungguh ingin rasanya kini
harus kembali kepada-Nya. Sungguh malu sekali melihat sikap kita yang selalu
membikin terkotornya hati yang lembut. Kalian pasti mengetahui bahwasanya
dibalik kebesaran itu ada kecil yang ada di dalam dirinya. Bisa dikatakan orang
yang terlihat buruk sekalipun pasti di hati kecilnya ingin menjadi yang lebih
baik. Maka, yang kecil itu adalah hati. Hati itu tak nampak namun bisa terlihat
dari sikap dan perilaku kita.
Hati-hati dengan hati, jangan main-main
dengan hati dan jangan coba-coba dengan hati. Bisa kita melihat dari sudut
pandang keluarga, ketika keluarga itu baik maka iapun mendidik anaknya untuk
menjadi yang lebih baik, begitu juga dengan sebaliknya. Bisa dikatakan keluarga
itu raja dan anakanya adalah pasukannya.
Menata hati dengan dzikrullah adalah solution.
Karena fikiran kita akan selalu terbentengi dengan kalam-Nya. Jika hati
mulai kotor jangan sibukkan dengan fikiran kosong tapi lakukanlah dengan
kesibukan sehingga kamu tak lagi ada waktu tuk meratapi apa yang terjadi. Lalu yang terpenting,
buatlah ketegasan terhadap hati. Setiap kamu melanggar dari niat baikmu berilah
balasan terhadap diri agar kamu tak lagi melanggarnya. Yakinlah yang bisa
memanaje hati adalah diri kita sendiri, karena orang lain adalah ssarana
dorongan dan motivasi dan semuanya adalah kembali setiap pemilik hati.
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni.
IAIN SURAKARTA ADS
(Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Jumat, 31 Oktober 2014
LOMBA VIDEO PEMBELAJARAN TECHNO EDU CARE
Kamis, 30 Oktober 2014~ IAIN
Surakarta telah memenangkan reward juara I Lomba Video Pembelajaran Techno Edu
care di FKIP PGSD UNS Surakarta. Kompetisi diikuti 14 tim dengan hasil video
dan presentasi yang ditampilkan dengan kekreatifan setiap tim.
Mahasiswa IAIN Surakarta tersebut dari 5
personel yaitu
1.
Ghofur Aksari (Pendidikan
Bahasa Inggris)
2.
Fuad Hamdan
(Pendidikan Bahasa Arab)
3.
Ponco Nugroho
(Manajemen Syariah)
4.
Gading Saraswati (Sastra
Inggris)
5.
Fatimatus Sholikah
Dwi Wahyuni (Pendidikan Agama Islam)
Ketua Pelaksana mengatakan
bahwa tidak harus jurusan pendidikan sekolah dasar, semua bisa menjadi guru SD.
Itulah pesan yang sangat berpapasan dengan 5 personel dari lintas jurusan.
Barakallah semangat Berkarya !
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni.
IAIN SURAKARTA ADS
(Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Kamis, 30 Oktober 2014
YANG TIDAK MENJADI MILIK KITA ITULAH YANG DICINTA
Kenapa tidak memiliki
menjadi yang dicinta?
Ibarat memiliki sepeda motor, mobil, rumah besar tentunya
membutuhkan perawatan yang ekstra besar. Harus membersihkannya secara rutin dan
perlu keikhlasan serta kelembutan dalam merawatnya. Apa yang terjadi jika
mereka tak dirawat? Semua kan menjadi kotor, rusak bahkan tidak bisa digunakan
lagi. Tapi, bagi yang tidak mempunyai kemewahan tersebut, ia akan menjali hidupnya
seperti air mengalir, tak perlu repot melakukan ini itu. Tapi yakinlah semua
itu sudah ada porsinya masing-masing.
Sahabat, janganlah khawatir, rejeki, jodoh, mati sudah
ditentukan oleh Yang Maha Pencipta. Jika selama ini apa yang kita inginkan
belum kesampaian, itulah Allah memberikan jawaban yang terbaik. Bisa jadi, jika
kita menerima dan mendapatkan semuanya sesuai yang kita inginkan kita tak mampu
untuk membawanya ataupun setelah itu akan terjadi hal-hal yang bisa menjadikan
diri kita menjadi buruk, tersesat dan sakit. Jawaban apapun yang diberikan-Nya
adalah jawaban yang terbaik, manusia hanya bisa berusaha. Janganlah bersedih,
Allah akan mengganti yang lebih baik.
Dan yang sudah kesampaianpun jangan jadikan diri kita menjadi
orang yang sombong, angkuh, paling benar dan suka merendahkan orang lain. Sahabat,
kenapa kita khawatir, Allah Maha Kaya, jika kita melangkah dalam Syari’atnya
akan aman meski terasa kita melakukakn dengan berat tapi itulah cinta yang
hakiki. Mengambil hikmah disetiap apapun yang terjadi. Namun apa gunanya kita
bahagia namun banyak orang yang tertindas, kebahagiaan yang manakah yang akan
dibanggakan? Bisa jadi cinta sementara itu adalah telah menyesatkan kita semua.
Sahabat
berhati-hati saja, jangan takut meninggalkan yang kita cintai, Syar’I itu telah
jelas aka nada hikmah di balik hikmah, Maka berusahalah untuk yang terbaik
mantapkan keyakinan untuk membentengi diri agar kita menjadi hambanya yang
tidak hanya pintar secara teori, karena teori itu masih dimasak untuk membentuk
akhlak. Akhlak itulah buah dari dahati dan fikiran kita.
LAA
TAHZAN !!!
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni.
IAIN SURAKARTA ADS
(Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Senin, 20 Oktober 2014
KETENANGAN JIWA
Saat hati tak bisa bicara air mata yang
akan bicara, sedih berbalut luka,
goresan yang butuh penghapus dan kebahagiaan yang bertabur canda. Tak pernah
berharap akan jatuhnya bintang yang mampu menyinari redupnya bumi. Namun
redupnya bumi mampu membangunkan manusia dari tidurnya. Sejenak hati berfikir
apakah arti sebuah ketenangan? Ketika jiwa tak mampu bersikap lembut maka
perkataan yang akan bersikap kasar, dan ketika jiwa ini lembut maka perkataan
ini juga akan lembut.
Ketenangan jiwa membutuhkan
keikhlasan dan mengumpulkan energy untuk selalu menjaganya agar tak memberontak
secara liar. Air mata keikhlasan selalu menetes tak terhankan, engkau kuat tak
selamanya kuat tapi engkau mencoba kuat hingga akhirnya engkau kuat. Engkau
yang mulai sayup, redup, lelah dan bahkan hampir jatuh ke lubang jurang engkau
selalu termenung.
Ketenangan itu ternyata tak hanya
membutuhkan sebuah motivasi diri, bahkan kepercayaan untuk berbagi kepada orang
lain tak pernah dilakukannya. Ku artikan itu sebuah ketenangan untuk
meminimalisir masalah. Akankah hati ini sanggup menanggung sendiri, ketika
dalam kondisi lemah ingin rasanya hati itu menjerit. Jeritan yang tak sampai
hanya air mata yang menjadi saksi. Air mata melambangkan kecengengan, lantas
apakah menahan air mata itu mudah? Air mata tak bisa terbendung, ada apa dengan
jiwa ini? Kegoyahan apa yang membuat engkau rapuh?
Kini engkau sadar, engkau terlalu
mengikuti bisikan dan suara yang hanya bisa menjadikan dirimu seperti itu. Tak
bisa menyalahkan orang lain karena yang menjadi penyakit adalah suara yang
mulai menggoyahkan hatimu secara keras. Setiap keputusan ada konsekwensi,
dengan keikhlasan menerima apapun yang telah dititipkan-Nya. Keyakinan akan
adanya hikmah akan mulai terjawab.
Dalam heningnya suasana, selalu ku
berharap, kapan ini akan berakhir, ketenanganlah yang bisa diinginkan. Tak
pernah ku lakukan untuk menyakiti orang lain, namun mungkin seringkali segala
sikap selalu salah. Niat baikku tak pernah kusalahkan karena melangkah dengan
usaha keras meskipun tak dihargai ku takkan pernah menyalahkan siapapun.
Ketenangan mulai ku cari hingga kini perjalanan masih berliku, arah yang harus
dituju membutuhkan jembatan dan penunjuk arah.
Dibalik kegundahan, pasti ada kesempatan
untuk mendapatkan keindahan. Ketenangan itu mungkin hanya melalui tetesan air
mata yang mengalir dan senantiasa selalu dekat dengan-Nya. Ku ikuti alurnya
meski keyakinan akan jawaban belum terlihat jua. Ibarat pohon kini telah
diterpa badai dan angin kencang. Begitu juga hati yang mulai diguncang dengan
guncangan yang keras. Semua membutuhkan kesabaran dan selalu memberi kesejukan
dalam kondisi panas yang menyengaat.
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni.
IAIN SURAKARTA ADS
(Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Senin, 08 September 2014
SENYUM ORANG LAIN ADALAH CERIA KITA
Senyum itu hadir dikala mempunyai tujuan, visi dan misi yang sama. Pertanyaannya, jika tiada tujuan, visi dan misi yang berbeda, masihkah senyum itu ada? Rasanya senyum itu mahal, berapa harga senyum? Saat lembaran yang lalu terpenuhi dengan goresan dan bahkan ada kesalahan yang mungkin belum sempat terhapus, ibarat noda apakah noda itu sudah sangat membandel tak bisa dihilangkan?
Ketika
senyum itu hadir kitapun juga bahagia, begitu juga dengan sebaliknya, kini
langka senyum itu didapat. Kesabaran akan pertanyaan, apa, mengapa dan tetapi. Berharap
senyum itu hadir, kapan waktu yang menjawab. Terasa diri yang tak sengaja
menyentuh luka, hingga pada akhirnya ada perilaku yang tidak sehat di dalam
bersikap.
Saudaraku
yang aku cintai karena Allah
aku
rindu senyummu
senyum
tulus yang terpancar dari keikhlasanmu
aku
rindu akan senyummu saudaraku
aku
merasa ku telah menggores hati baikmu
tapi
seberat apa hingga aku jauh dari senyummu
aku
cintaimu, tapi ku tak tahu dengan dirimu
masihkah
ada ruang hati dariku untukmu
suatu
hari nanti, ku tak mau melukis misteri
ku
takut misteri itu mendatangiku
ku
berharap misteri indah yang kan menyapaku
kembalikan
senyum tulusmu itu wahai saudaraku
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni.
IAIN SURAKARTA ADS
(Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA
Langganan:
Postingan (Atom)