Mengenai Saya

Foto saya
Anugerah yang dikirimkan oleh Allah untuk orang tua saya adalah terlahirnya putri ke dua dari tiga bersaudara yang bernama Fatimatus Sholikah Dwi Wahyuni. IAIN SURAKARTA ADS (Aktivis Dakwah Kampus), KAMMI AL-Aqsha IAIN SKA, KTI (Komunitas Trainer Indonesia), Radio Dista FM, BEM Institut IAIN SKA

Kamis, 15 Mei 2014

FITK IAIN MENGAJAR


   Program Madin/TPA adalah salah satu program yang dilaunchingkan pertama kali di Fakultas Ilmu Keguruan (FITK) IAIN Surakarta khususnya Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).
Kegiatan ini dilaksanakan mahasiswa selama 10 kali pertemuan sesuai Madrasah Diniyah/ TPA yang menjadi pilihan mahasiswa. 
   Harapannya mahasiswa bassicnya menjadi pendidik mampu belajar dan berbaur dengan masyarakat. Selain itu mental yang harus dipakai dalam pembelajaran baik kondisi yang baik maupun yang kurang baik. Kekreatifan dalam mengajar yang menjadikan pengalam berharga, selain tujuan utama menggapai ridha Allah adalah membaca. Membaca dari aspek kehidupan yang bisa diambil hikmah dan mempersiapkan mahasiswa yang mumpuni dalam bidang teaching.
Semangat Berkarya ! Semoga Bermanfaat Bagi Bangsa, Negara dan Agama !

Selasa, 06 Mei 2014

UKHUWAH ISLAMIYAH


 Sekedar menjalin persaudaraan bisa dikatakan mudah. Menjalin persaudaraan islami tentu saja rasanya lebih sejuk daripada sekedar hanya menjalin persaudaraan saja. Ukhuwah yang dijaga tentu akan selalu harmonis, saat suka dan duka semua terasa. Tapi ingatlah, ukhuwah antara ada dan tiadanya ketika dalam berjalan pada peran masing-masing tak akan mengurangi rasa keharmonisan sedikitpun. Sahabat, apakah kita telah melalaikan sahabat yang dulu sama kita? Apakah engkau akan menjawab ia adalah mantan sahabatku.
Bisa kita menganalisis dalam kehidupan kita sehari-hari, engkau akan menemukan tempat dan dimana kamu merasa aman? Terkadang kita sebagai manusia hanya melihat dari sisi lahiriah semata.Misalnya kamu tidak mau berteman dengan orang yang perokok? Apakah perokok itu selalu buruk, padahal ia shalatnya tekun, baik dan sangat jarang melakukan keburukan. Lalu apakah kita langsung me-nge just dia orang buruk? Sahabat, mari kita buka mata, telinga, mulut, tangan dan kaki kita. Tidak ada manusia yang sempurna dan apakah kita melihat seseorang hanya dari luarnya saja? Hati-hati itu harus kita tanamkan dalam diri kita agar kita senantiasa berprasangka baik.
Lalu apakah engkau pernah mengetahui orang yang terlihat alim dan sholeh akan tetapi shalat shubuh sering terlambat. Nah, inilah yang menjadi evaluasi bagi kita. Jadi jangan jadikan apa yang nampak itu sebagai ukuran kita. Jika kita pernah melakukan itu maka kita harus merubah cara berpikir kita. Menjalin ukhuwah Islamiyah terkadang tidak sesuai yang kita harapkan. Kita berharap akan adanya kelembutan, hidup tanpa masalah dan baik semuanya. Menjalin ukhuwah islamiyah itu terdapat beberapa macam kepribadian manusia, berbagai karakter dan masalah itu ada. Bukankan kita harus siap dengan tantangan, setiap apa yang kita perbuat tentu saja akan banyak resikonya.
Jika di dalam menjalain ukhuwah islamiyah engkau pingin lari, cobalah ingatlah kebaikan saudara-saudara kita, emang kita bisa hidup sendiri? Hati yang bersih tentu akan lebih tenang dalam menghadapi konflik. Masalah itu diselesaikan bukan lari agar terhindar dari masalah. Yappz, (ngomong gampang ya?)Tak ada salahnya kita bersatu lagi agar keimanan yang tertancap dalam ukhuwah semakin kokoh. Terkadang melangkah itu bingung harus mulai dari mana. Sahabat gampang sih, coba kita lihat dan pahami dari hati ke hati. Penyakit hati seperti iri, sombong, dengki, dendam dll yang mengotori hati kita sehingga menjadi daun yang selalu berguguran. Bukankah menjalin ukhuwah islamiyah itu harus tulus?
Semoga setiap langkah kita dan niatan kita Lillah. Perkara dicaci dimaki asal keimanan kita kokoh lebih baik daripada dipuji tetapi merontokkan keimanan kita. Tetapi jadikanlah pujian sebagai reward yang mendorong kita lebih baik dan cacian ketegaran dalam meraih ridha-Nya.
            Semoga ukhuwah islamiyah  kita dimanapun kita berada menggugah teman yang lainnya untuk bergabung di dalam menggapai ridha-Nya.


Senin, 05 Mei 2014

TULISAN KITA KEPRIBADIAN KITA


Tulisan adalah wujud aplikasi dari hati dan pikiran yang tergerakkan. Bisa kita flash back ulang ketika kita menulis huruf, kata, kalimat, paragraph hingga berlembar-lembar. Tulisan tersebut adalah buah dari motivasi hati dan pikiran kita. Dan kalian juga bisa belajar dari pengalaman tulisan sendiri ataupun orang lain. Co ba dicek aja !
Aku jujur, pernah tulisan rangkaian status facebook itu tertuliskan sesuai dengan keadaan hatiku, mungkin iseng tapi itu menjadi tepat sasaran dengan keadaan hati kita. Ku punya teman nih bisa lihat kepribadian seseorang melalui tulisan yang kita rangkai. Hingga yang menjadi pembelajaran segala gerak-gerik kita jauh dari dianya, jauh dari lokasi ia mengetahui apapun yang kita lakukan. Percaya nggak percaya, semua itu berasal dari tulisan status facebook. Ia pun juga mengakui itu. Nah, apakah kalian juga pernah mengalami kasus yang sama? Perkara ia mengetahui atau tidak bagiku semuanya ia tahu. Wallahu’alam. Hanya saja pembelajaran bagi kita adalah kita harus lebih berhati-hati.
Kita menulis seperti ini, mungkin kalian yang ahli membaca nih, pasti juga mengetahui kondisi saat ini seperti apa. Tapi hati-hati dengan berprasangka buruk. Karena bisa jadi kita hanya menebak-nebak yang belum tentu kebenarannya. Itu baru lewat tulisan, tulisan yang menjadi karya kita. Asal kita mengetahui bisa diambil dari pengalaman orang lain bahkan pengalaman diri kita sendiri. Begitu juga dengan pasang photo di facebook. Kita selalu memberontak, kenapa sih nggak boleh? Walaupun terkadang kita juga keras kan? Kita bisa merasakan ketika photo kita disalahgunakan. Apakah kita rela? Itu tergantung kita sih,
Hikmah yang bisa kita ambil “Tulisan itu adalah salah satu ciri  kepribadian”

Minggu, 04 Mei 2014

Melati dan Mawar


MELATI & MAWAR


Melati,
Andai engkau tahu banyak orang cinta kepadamu
Tapi engkau tetap dermawan dengan harummu ketika dipetik
Engkau dicari banyak orang, tapi hanya saat tertentu engkau hadir
Tapi banyak orang menyimpanmu meski engkau layu

Melati,
Kini  kucarikan engkau sahabat bernama mawar
Harumnya pun juga dicari ketika suka dan duka
Banyak orang mencarinya, tapi ia juga tetap dermawan memberi harumnya

Tapi melati,
Lihatlah mawar itu sangat indah, tetapi tak semua bisa memetiknya
Duri itu menjaganya agar ia terjaga dari kekerasan
Duri itu selalu menjaga hingga mawar itu siap dipetik dengan orang yang tepat

Tapi mawar,
Lihatlah melati itu
ia tak ada yang menjaganya, tapi ia tetap tegar dalam hidupnya
meski benalu selalu merugikannya, tapi kau tetap dicari karna engkau
tetap tegar meski tanpa penjaga duri

Oh Melati, Oh Mawar,
Kita sama-sama harum, bisakah kita jadi satu akar?
Ku mencoba jadi satu, rasanya ada dua keharuman
Tapi kini telah kuterima takdirku sebagai melati dan engkau sebagai mawar
Dan kini kita berjalan dengan tujuan yang sama meski tak harus satu akar
Oh Melati, Oh Mawar, harummu kini masih dicari

Sabtu, 03 Mei 2014

Tips Menjadi MC

Tips Menjadi Pembicara/Mc:
1. Menguasai acara (formal/non formal)
   

 2. Persiapan yang matang
   

 3. Percaya Diri. (Performance yang percaya diri, anggap audiens tidak ada dan kitalah yang mampu mengendalikan ruangan tersebut)

3. Fokus
4. Harus berkomitmen mengurangi terpengaruh dengan audiens karena kitalah yang menguasai panggung
5. Mata tertuju kepenjuru arah
6.Memakai gerakan secukupnya
7. Menjaga cara tertawa
8. Memerhatikan nama, gelar bahkan penyebutan sponshorship
9. dll





Yang harus dihindari ketika kita menjadi MC:
1.  Tidak mengetahui acara apa yang akan dibawakan.
2. Kurang persiapan
3. Tidak Percaya diri ( kostum, fisik, lupa).
 4. Salah kostum
 5. Nervous
 6. Memukul-mukul microphone
 7. Mati lampu (slide mati)
 8. Kehabisan kata-kata
 9. dll


"BISA ITU KARENA TERBIASA"

Jumat, 02 Mei 2014

KEBETULAN ATAUKAH KESENGAJAAN?


Di bawah lindungan Allah, ku berusaha menjadi yang baik. Proses menuju kebaikan yang terkadang belum menyeluruh pada hati dan jiwaku. Lisan dan perbuatan yang belum bisa seimbang, ibarat memerintah orang lain tetapi hati sendiri belum melakukan kata hati seperti melakukan sesuatu belum selaras dengan lisanku. Sungguh diri ini kecil dan lemah, keimanan yang belum kuat, keegoisan yang tinggi, sulit menerima kritik dan saran, serta selalu sombong di gemerlapnya dunia.
            Kebetulan ku mempunyai sahabat yang mungkin kini ku baru sadar telah diperhatikan dengan nasehat-nasehat baiknya. Tempo dulu ku merasa pingin menang sendiri, sulit untuk dikritik dan diberi saran, kini ku merasakan bahwasanya nasehat itu benar harus diberlakukan sekarang. Katakanlah ku kurangnya kasih sayang, semenjak Ibuku tiada perhatian banyak ku dapat dari saudaraku tercinta dan kini siapa lagi kalau bukan sahabat.
            Sahabat yang selalu melindungi, membimbing untuk kebaikan kita, selalu kita abaikan kebaikannya bahkan tanpa kita sadari yang kita campakkan selalu mendo’akan kita.  Sungguh apakah ini sahabat yang kebetulan atau kesengajaan? Tak pernah sahabat membalas sikap buruk ku bahkan dia selalu berdo’a. Dan sahabat itulah yang membuatku dewasa, sungguh beratinya sahabat, sahabat yang bukan hanya kita manfaatkan ketika kita membutuhkannya akan tetapi sahabat yang bisa kita ajak bekerja sama, saling menasehati dan mengingatkan.
            Awalnya ku selalu suudzan, apa sih untungnya suudzan? bahkan sadar suudzan itu perbuatan yang tidak baik, akan tetapi sahabat yang membaiki kita, malah kita yang selalu menyakitinya bahkan ia tak membalasnya, astaghfirullahal’adzim, ternyata husnudhan itu juga perlu dibutuhkan latihan. Mudah lisan ini untuk mengatakan itu sungguh jika kita memahami dan mengaplikasinnya sungguh perlu tahap-demi tahap yang selalu mengalami jatuh bangun.
            Kebetulankah atau kesengajaan ku mempunyai sahabat yang mungkin unik bagiku. Ia bisa mengetahui apa yang ku lakukan, dari batin, niat, yang nampak bahkan yang tak nampak. Awalnya ku merasa takut. Ku bingung ko bisa tahu ya,, jangan-jangan, kecurigaan selalu muncul, katakanlah kegalauan yang tingkatnya hampir tinggi. Ku selalu berusaha mencari solusi, bahkan solusi itulah yang bisa menenangkan aku untuk selalu berhusnudhan, bahwasanya luruskan niat, yang bisa mengetahui itu semua hanyalah Allah, keimananmu harus kamu tingkatkan.
            Perasaanku selalu gelisah, kenapa sahabatku bisa tahu semuanya, sehingga yang terjadi ku malu dengan diriku sendiri, bahkan sama Allah, Allah saja yang selalu melihat perilaku kita tanpa tidur kita seakan mati rasa, itu baru manusia yang ibaratnya mempunyai kelebihan, kita merasa diawasi, positifnya bahwasanya Allah yang utama, Allah yang selalu mengawasi kita, seharusnya ku lebih malu sama Allah, dengan begitu ku sadar ku merasa kecil, apa yang kita banggakan di dunia ini, semuanya hanya titipan, dan bagaimana kita mengelolanya?
            Terimakasih dan maaf yang selalu kuucapkan kepadanya, seorang sahabat dibalik ketenangannya mempunyai kebaikan yang mungkin kita baru sadar setelah kita mengetahui kebaikannya dan bahwasanya tetaplah Allah yang selalu mengawasi kita, seharusnya kita takut dan hati-hati dalam berbuat maksiat. Kebetulan yang mendidik adalah bersikap husnudhan kepada siapapun.




Pengikut